Posted on

Budaya Jepang Yang Tidak Dimiliki Negara Lain – Siapa yang tidak kenal Jepang? Berjuluk “Negeri Matahari Terbit”, negara ini selalu mendapat perhatian publik karena prestasinya di bidang teknologi. Meskipun demikian, Jepang masih berkomitmen terhadap budayanya dan sangat mendukung nilai-nilai normatif. Seperti halnya Indonesia, budaya Jepang juga sangat berbeda, mulai dari zaman tradisional hingga modern.

 

Budaya Jepang Yang Tidak Dimiliki Negara Lain

Budaya Jepang Yang Tidak Dimiliki Negara Lain

meirapenna – Artikel ini berisi informasi tentang berbagai jenis budaya Jepang yang ikonik di mata dunia. Penasaran dengan budaya Jepang? Baca lebih lanjut di sini.

Kebudayaan Jepang yang berbeda

Jepang adalah salah satu tujuan wisata paling populer bagi wisatawan asing. Wisatawan asing tertarik dengan Jepang karena Jepang memiliki beberapa keunikan yang ditawarkan, termasuk budaya Jepang.

Jepang identik dengan budaya membaca dimana saja dan kapan saja. Tak heran jika jalan-jalan ke Jepang dan melihat orang-orang membaca buku, terutama di transportasi umum. Inilah contoh kebudayaan Jepang yang dikenal luas hingga ke seluruh dunia. Maka tidak mengherankan jika HR Jepang mengalami kemajuan berkat budaya membaca yang rutin.

Angka melek huruf juga sangat tinggi, bahkan mencapai 100% yang berarti rata-rata masyarakat bisa membaca aksara Jepang. Berkat budaya literasinya yang tinggi, tak heran jika negara ini banyak melahirkan penulis-penulis terbaik karena karyanya selalu diapresiasi. Lalu bagaimana dengan budaya unik Jepang lainnya yang jarang Anda ketahui?

Kebudayaan Tradisional Jepang

Kebudayaan tradisional Jepang yang unik dan terkenal antara lain sebagai berikut.

1. Menggunakan sumpit

Benua Asia terkenal dengan aturannya tata krama . Salah satunya adalah penggunaan sumpit yang merupakan budaya asli di Korea, China, dan Jepang. Tapi tahukah Anda kalau ketiga negara ini punya ukuran sumpit yang berbeda-beda? Korea, China, dan Jepang sama-sama memiliki budaya makan dengan sumpit. Namun, ketiga budaya tersebut memiliki perbedaannya masing-masing!

Sumpit di Korea Selatan lebih panjang dibandingkan di Jepang. Di Jepang dan China, sebagian besar sumpit masih menggunakan bahan alami seperti bambu. Sumpit Cina memiliki bentuk ujung tumpul dan lebih panjang serta lebar dibandingkan sumpit Jepang dan Korea.

Sedangkan di Jepang, sumpit dikenal berukuran lebih pendek dan memiliki bentuk yang lancip pada ujung sumpitnya yang berfungsi untuk memisahkan tulang ikan. Budaya makanan Jepang memiliki etika yang baik. Mereka sangat menekankan tata krama meja yang baik, terutama penggunaan sumpit, yang merupakan bagian penting dan sopan dalam bersantap.

Saat berada di Jepang, sebaiknya ikuti aturan makan yang baik dan benar dengan menggunakan sumpit. Jangan gunakan sumpit untuk menusuk atau memotong makanan. Hal lain yang tidak boleh dilakukan saat makan dengan sumpit adalah meletakkan sumpit secara tegak lurus di dalam semangkuk nasi, karena hal ini berkaitan dengan tradisi makan yang tentunya akan mempengaruhi kenyamanan orang Jepang.

2. Membungkuk memberi hormat

Tradisi budaya Jepang berikutnya adalah membungkuk memberi hormat. Hanya orang Jepang yang memiliki tradisi ini! Sapaan membungkuk dalam bahasa Jepang adalah Ojigi dan digunakan dalam berbagai bentuk ekspresi bahasa Jepang, seperti untuk mengungkapkan rasa terima kasih, ucapan selamat, atau permintaan maaf. Saat rukuk, badan membungkuk sekitar 30 derajat.

Ada beberapa jenis lain yang berkaitan dengan salam membungkuk busur dibuat di Jepang, termasuk Eshaku dan Sheikere . Salam eshaku adalah sapaan semi formal yang digunakan orang Jepang sebagai bentuk ekspresi saat menyapa orang baru. Eshaku dilakukan dengan cara menekuk badan dengan sudut 15 derajat. Berikutnya adalah sheikere , busur jenis ini digunakan untuk menunjukkan bentuk penghormatan tertinggi, seperti penghormatan terhadap dewa matahari atau Yang Maha Tinggi. Kaisar Jepang dengan sudut busur sekitar 45 derajat.

3. Budaya seruput ramen

Kebudayaan Jepang ini juga umumnya dianut di Korea. Meminum mie merupakan hal yang lumrah di Jepang karena merupakan reaksi terhadap rasa makanan dan bentuk pujian terhadap juru masaknya. Jadi jika Anda sedang berlibur ke Jepang, jangan lewatkan kesempatan untuk mencoba kuliner khas ramen tersebut!

Ditambah lagi, Anda tidak perlu merasa malu untuk makan ramen di sana, dan minum ramen berarti Anda menikmati makanannya. Namun perlu anda ketahui bahwa meminum makanan di Jepang hanya berlaku saat anda makan ramen atau mie jenis lainnya, tidak semua jenis makanan didengarkan dengan suara di Jepang, karena hal ini jelas mengganggu tata krama orang Jepang.

4. Budaya duduk Seiza

Seiza adalah cara untuk duduk, yang dilakukan orang Jepang dengan menekuk kaki ke bawah. Duduk Seiza adalah cara duduk tradisional Jepang di lantai tatami. Kursi Seiza sendiri khusus digunakan untuk berbagai perayaan seperti upacara minum teh, upacara pemakaman, kunjungan ke kuil dan Kendo (bela diri Jepang).

 

Baca juga : Gaya Hidup Jepang Dan Prinsip Jepang Yang Wajib Anda Ketahui 

 

5. Geisha

Budaya wanita Jepang ini juga bukan milik negara mana pun. Pastinya kalian sudah tahu kan dengan geisha yang merupakan salah satu budaya ikonik di Jepang? “Geisha” berarti “artis” atau “geisha” dalam bahasa Jepang. Di Jepang, ia paling dikenal sebagai orang yang berspesialisasi dalam pertunjukan tradisional. Fakta menarik tentang Geisha adalah bahwa Geisha awalnya dibawakan oleh laki-laki dalam pertunjukan tradisional Houkan.

Houkan merupakan pertunjukan tradisional yang dilakukan pada zaman kekaisaran Edo untuk memperkenalkan bakat kepada para tamu dan kini telah berganti nama menjadi Geisha. Berdasarkan informasi dari tsunagujapan.com, jelas bahwa geisha bukanlah entertainer. Siapapun yang belum mengenal geisha pasti akan mengasosiasikannya dengan penghibur. Meskipun ada beberapa yang menggunakan geisha sebagai tuan rumah, geisha adalah wanita yang dipilih sendiri dengan berbagai bakat, khususnya dalam seni hiburan Jepang.

6. Budaya minum teh

Salah satu ciri unik budaya Jepang adalah budaya minum teh. Banyak wisatawan datang ke Jepang untuk menikmati teh tradisional Jepang yang disebut matcha (teh hijau). Saat Anda menghadiri upacara minum teh, teh akan disiapkan untuk Anda oleh seorang wanita yang mengenakan pakaian tradisional Jepang, yaitu kimono. Selain rasa dari teh matcha, uniknya setiap gerakan yang dilakukan saat upacara minum teh juga harus diperhatikan, karena setiap gerakan merupakan bagian dari seni minum teh.

 

Budaya Jepang

 

Budaya Jepang modern

1. Cosplay

Kalian pecinta budaya Jepang modern pastinya sudah tidak asing lagi dengan cosplay bukan? Cosplay sendiri berasal dari dua kata yaitu Kostum dan Main yang artinya cosplay adalah hobi yang melibatkan penggunaan pakaian, aksesoris, dan riasan yang meniru karakter fiksi gaya Jepang. Cosplay seringkali diidentikkan dengan Weeboo atau biasa disebut Wibu di Indonesia.

Budaya modern ini sering mengadakan festival komunal di Jepang. Di Indonesia sendiri, Festival Ennichisai biasanya diadakan di Blok M, Jakarta Selatan. Festival ini menampilkan berbagai jenis budaya Jepang, termasuk banyaknya penggemar karakter fiksi yang meramaikan festival dengan cosplay. Namun karena pandemi, festival ini ditutup sementara dan akan dibuka kembali setelah pandemi berakhir.

2. Anime

Manga dan anime diperkenalkan setelah berakhirnya Perang Dunia II. Tema-tema yang dihadirkan anime atau manga antara lain genre action, petualangan, komedi, bisnis, komedi, detektif, romance, horor, fiksi ilmiah, dan olahraga. Anime dan manga juga dianggap sebagai budaya Jepang modern karena ilustrasi karakternya diadaptasi dari karakter Barat kemudian dikemas dalam gaya Jepang. Banyak anime dan manga yang dikemas menceritakan sejarah Jepang dan juga menampilkan budaya negaranya melalui media anime.

Negara maju seperti Jepang adalah contoh yang baik bagi setiap negara karena, meskipun memiliki kemajuan teknologi dan sumber daya manusia, negara ini tidak menyerah pada nilai-nilai budayanya. Konteks sejarah membawa Jepang terus berkembang ke arah yang lebih maju dan unggul. Jadi apakah anda tertarik dan berencana untuk sekedar berlibur ke Jepang atau melanjutkan pendidikan di negara maju tersebut?