Pemandangan Anak Muda yang Lazim di Jepang

Pemandangan Anak Muda yang Lazim di Jepang

Pemandangan Anak Muda yang Lazim di Jepang – Budaya atau tradisi di setiap negara pasti berbeda-beda, begitu pula dengan budaya populer di kalangan anak muda. Jepang merupakan negara dengan budaya dan tradisi yang unik sehingga kerap menjadi sorotan dunia.

Pemandangan Anak Muda yang Lazim di JepangPemandangan Anak Muda yang Lazim di Jepang

meirapenna – Di bawah ini akan menjelaskan sedikit tentang budaya populer anak muda Jepang, mungkin ada yang belum Anda ketahui. Ayo lihat sampai akhir!

– Menghabiskan waktu di toko serba ada

Siapa sangka Anda bisa menghabiskan begitu banyak waktu menghabiskan waktu di toko serba ada Dan apakah toko buku akan sangat menyenangkan hingga Anda lupa waktu? Pemandangan ini sangat umum terjadi di Jepang lho! Sangat mudah untuk menemukan remaja putra berdiri di toko buku sambil membaca komik atau sekadar membuat secangkir ramen di supermarket.

Terkadang seorang penjual dengan sopan meminta pelanggan untuk tidak tinggal di toko. Namun ada juga toko yang memungkinkan pelanggan menghabiskan waktu menyenangkan di tokonya.

Menariknya, kebiasaan berlama-lama berdiri di toko seperti ini sambil membaca buku disebut Tachiyomi .

– Tradisi khusus Hari Valentine dan Hari Putih

Dirayakan di Jepang seperti di negara lain Hari Valentine pada tanggal 14 Februari.
Bedanya, Hari Valentine sebenarnya adalah hari ketika gadis-gadis Jepang memberikan hadiah kepada pacar atau pria yang mereka cintai atau mengungkapkan cinta mereka. Sedangkan laki-laki penerima hadiah akan membalas perasaan sang gadis di White Day yang bertepatan satu bulan setelah Hari Valentine, yakni 14 Maret.

– Pasangan lebih suka tetap bersama saat berkencan

Tradisi ini sangat populer di kalangan anak muda Jepang , Sai. Mereka lebih bahagia membagi atau membagi tagihan saat bersama. Bukan bermaksud pelit, tapi mereka tumbuh dengan sikap bahwa berbagi sesuatu secara bersama-sama dan merata dapat meningkatkan hubungan!

Namun, ada banyak pria yang membayar seluruh tagihan pada waktu-waktu khusus tertentu, seperti ulang tahun, Natal, Tahun Baru, dll. atau Ulang Tahun .

– Menghabiskan waktu dengan pacar atau sahabat di ujung pekan

Orang Jepang dikenal suka bekerja Jam kerja dan belajar yang panjang, sehingga akan sangat sibuk di hari kerja. Mereka memanfaatkan waktu di akhir pekan untuk menghabiskan waktu bersama pasangan atau temannya. Ada yang suka piknik, bermain di taman hiburan, atau menonton film.

Baca juga : Fakta Menarik Tentang Kehidupan Sekolah di Jepang

Siapa yang sering melakukan hal ini? Jangan lupa kenakan koleksi Ryusei saat kamu ada kencan atau ingin pergi berlibur di akhir pekan biar makin kece!

– Pakai seragam

Biasanya sepulang sekolah kita ingin cepat-cepat berganti pakaian sebelum berangkat out Berbeda halnya dengan anak-anak Jepang, terutama perempuan.

Bagi mereka, mengenakan seragam sekolah saat bermain atau bepergian bersama pasangan atau temannya akan meningkatkan rasa percaya diri mereka. Pasalnya, mengenakan seragam sekolah sepulang sekolah saat jalan-jalan membuat mereka merasa semakin manis.

Anak Muda di Jepang

– Tradisi Hikikomori

Jepang terkenal dengan perkembangan teknis yang tak terlihat tidak pernah berhenti. Namun, kebanyakan orang pemalu dan cenderung memiliki kepribadian yang pendiam.

Tradisi ini disebut Hikikomori , di mana seseorang dia cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di ruang angkasa dan menarik diri sambil tenggelam dalam dunianya sendiri.

Tradisi ini lebih banyak dilakukan di kalangan anak muda. Tentu saja tradisi ini dapat memberikan dampak negatif bagi mereka jika dilakukan secara terus-menerus. Kurangnya aktivitas sosial dan jarak dengan dunia luar berdampak buruk pada kesehatan mental seseorang. Wah, jangan ditiru ya guys!

– Partai Konkatsu
Satu hal lagi tentang masa muda Budaya Jepang, yaitu partisipasi dalam pesta Konkatsu . Pesta ini ibarat ajang mencari pasangan yang ingin menikah. Biasanya, beberapa pria dan wanita ikut serta karena menikmati hidangan yang ditawarkan dan mencari seseorang yang berpotensi menjadi pasangan.

Acara seperti ini biasanya diselenggarakan oleh perusahaan, sehingga dirasa lebih aman dan bukan pesta sembarangan. Di pesta ini, laki-laki dan perempuan bisa langsung berkomunikasi langsung untuk mengetahui apakah mereka berhak atau tidak.

Baca juga : Budaya Jepang yang Masih Terkenal Sampai Sekarang

– Kebiasaan Remaja Jepang yang Kurang Baik

Saat ini, hubungan antara sarapan dan seks dalam kehidupan remaja Jepang mungkin hanya sekedar ilusi. Kunio Kitamura, direktur eksekutif Asosiasi Keluarga Berencana Jepang, yang melakukan penelitian, menyatakan keraguannya.

Dalam mengkaji pengalaman seksual remaja, mengkaji hubungan keluarga dan kebiasaan hidup remaja pria dan wanita Jepang berusia 16 hingga 49 tahun. Survei yang berakhir September lalu ini melibatkan 1.500 responden.

Hasil rata-rata pengalaman seksual pertama adalah 19,4% dari mereka yang sarapan setiap hari adalah siswa sekolah menengah. Mereka yang melewatkan sarapan tercatat rata-rata 17,5%.

Survei ini juga berfokus pada pemeriksaan mengapa mereka menolak untuk hamil, sebagaimana dibuktikan oleh laporan singkat durasi rata-rata hubungan seksual pertama mereka. Ditemukan juga bahwa orang yang tidak menyukai ibunya melakukan hubungan seks pertama kali pada usia 16 tahun. Rata-rata usia di mana mereka masih menikmati hubungan seks untuk pertama kalinya adalah 19 tahun, kata Kitamura.

Ini adalah budaya populer di kalangan anak muda Jepang. Tirulah yang baik dan buang yang buruk, guys . Semoga artikel ini bermanfaat!

Written by